Kamis, 11 Agustus 2011

Bintang Selatan

Malam ini, ketika dunia mulai terlelap, aku kembali terjaga. Kembali mengingatmu. Ingatan yang tak kan lekang oleh waktu. Tak pudar ditelan jaman. ingatan yang selalu ada dalam hitamnya keabadian.
Kucari disudut langit, namun tak kutamukan dirimu. Di ufuk timur, disisi barat, dibelahan utara, tetap tak nampak olehku. Detik ini pula, kuingat kata-katamu. Dia selalu ada dibagian selatan. paling terang dibanding teman disampingnya.
Ya! Kutemukan dia. Disisi langit sebelah selatan. Bersinar terang keemasan. Selalu setia ditemani sebuah bintang yang lebih redup.
Namun malam ini, ia nampak temaram. Sedikit redup dan hampir menghilang. iringan halimun putih telah menghalangi kilaunya.
Disana, bisa kulihat senyummu. Tatapan mata lembutmu. Masih ku ingat semuanya.
Angin malam membantuku mengingat suaramu. Mengingat setiap kata yang menjadi untaian doa. Naik terus hingga langit ketujuh. Hingga ketempat dimana Tuhan berada.
Ketulusan yang tak berbanding. Cinta dan kasih yang tak tertanding oleh apapun dan siapapun. Pengorbanan dan kesetiaan yang tak terganti.
Cairan bening itu kembali berkumpul disudut mataku.
Hanya dengan mengingatmu, aku bisa merasakan semuanya. Ketulusan, kasih sayang, pengorbanan, dan perhatian itu...
Aku mersa sakit dan bahagia disaat bersamaan...
Terimakasih Bintang Selatanku...

Entah mengapa aku merindukanmu...

Aku merindukanmu.
Hingga sesak napasku
sempit pembuluh darahku.
Nyeri ulu hatiku
Aku merindukanmu.
Rindu yang tak bertepi, tak bermuara.
Aku merindukanmu.
Tanpa alasan mengapa aku merindukanmu.
Aku merindukanmu.
Dalam setiap detak jantung
di setiap hela napas
di setiap jejak langkah
di setiap kelebat memori
di setiap untai kata
di setiap lantunan doa.
Aku merindukanmu.
Melewati langit ketujuh
melintasi lima benua
mengarungi tujuh samudra.
Aku merindukanmu.
Dalam hangatnya musim panas
di dinginnya hempasan salju
di keindahan musim gugur
dalam hijaunya musim semi.
Aku merindukanmu.
Namun tak kan mungkin bertemu.
Aku merindukanmu.
Namun hanya mampu mengingatmu.
Aku merindukanmu.
Ketika kupandang bintang paling terang di selatan.
Aku merindukanmu...
Entah mengapa aku merindukanmu...

Hitam

Ada banyak hal yang dapat kau temukan dalam hitam...
Ada kedamaian, ketenangan, kekosongan, kehampaan, keputusasaan, dan keabadian.
Hitam yang damai. Saat kau pandang gelapnya langit malam.
Hitam yang tenang. Suasana tiap malam saat kau berhadapan dengan bintang.
Hitam yang kosong. Tak ada apapun dalam kehitaman.
Hitam yang hampa. Sehitam kehampaan hatimu.
Hitam yang membuat putus asa. Menciptakan kegelapan.
Hitam yang abadi. Menghuni hati yang selalu sepi...